Menurut historisnya adalah nama pohon kayu yang pada saat itu disebut oleh
masyarakat dengan Pohon Kayu Mamboro. Pohon tersebut mempunyai batang
yang besar dan kuat serta mempunyai daun yang lebar sehingga penduduk
memanfaatkannya sebagai tempat berteduh jika saat hujan atau panas terik
matahari.Dengan perjalanan puluhan tahun yang lalu dan akibat perubahan
iklim dan perkembangan penduduk serta perkembangan pembangunan
pemukiman masyarakat akhirnya pohon kayu mamboro tersebut punah. Untuk
mengenang manfaat dari pohon kayu mamboro penduduk bermusyawarah
bersepakat untuk membentuk persekutuan bersama dengan memberi nama
Kampung Mamboro pada tahun 1918.
Penduduk Kampung Mamboro awalnya berasal dari Kampung Malino atau
Kampung Pertama yang ada di Kelurahan Mamboro.Sejak itu pula berjalan
roda pemerintahan yang mengatur masyarakat atau warganya.